Pages

Kamis, 24 September 2015

Implementasi Strategi Pembelajaran Kooperatif Model Group Investigation (GI) Dalam Pembelajaran IPS Di MI Muhammadiyah Kaligondang Kecamatan Kaligondang Kabupaten Purbalingga Tahun Pelajaran 2014/2015



A.      Latar Belakang Masalah
Pendidikan adalah usaha sadar dan  terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara (UU No. 20 Sisdiknas tahun 2003, pasal 1 ayat 1).
Dalam implementasi proses pendidikan guru merupakan komponen yang paling penting, sebab keberhasilan pelaksanaan proses pembelajaran sangat tergantung pada guru sebagai ujung tombak. Oleh karena itu upaya peningkatan kualitas pendidikan seharusnya dimulai dari pembenahan kemampuan guru adalah bagaimana merancang salah satu strategi pembelajaran yang sesuai dengan tujuan atau kompetensi yang akan dicapai karena kita yakin dengan tujuan bisa dicapai oleh satu strategi pembelajaran tertentu (Wina Sanjaya, 2006: 24).
Dalam proses belajar mengajar, guru harus memiliki strategi  agar siswa dapat belajar secara efektif dan efisien mengena pada tujuan yang diharapkan. Salah satu langkah untuk memiliki strategi itu ialah harus menguasai teknik- teknik penyajian atau biasa disebut metode mengajar (Roestiyah, 2001: 1).
Dalam sistem pembelajaran, metode mengajar merupakan bagian integral yang tidak bisa dipisahkan, komponen-komponen pengajaran terjalin sebagai suatu sistem yang saling berhubungan dan saling mempengaruhi satu sama lain. Metode dipilih sebagai jembatan atau media transformasi pelajaran terhadap tujuan yang ingin dicapai (Sunhaji, 2009: 38).
Belajar mengajar adalah suatu kegiatan yang bernilai edukatif. Nilai edukatif mewarnai interaksi yang terjadi antara guru dan anak didik. Interaksi yang bernilai edukatif ini dikarenakan kegiatan belajar mengajar yang dilakukan, diarahkan, untuk mencapai tujuan yang telah dirumuskan sebelum pengajaran dilakukan (Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, 1996: 1).

Pengetahuan Sosial merupakan suatu pendekatan terhadap hal-hal yang berkenaan dengan manusia dan masyarakat serta lingkungannya. Untuk jenjang SD/MI pengorganisasian materi pelajaran IPS menganut pendekatan terpadu (integrated), artinya materi pelajaran dikembangkan dan disusun tidak mengacu pada disiplin ilmu yang terrpisah melainkan mengacu pada aspek kehidupan nyata (factual/real) peserta didik sesuai dengan karakteristik usia, tingkat perkembangan berpikir, dan kebiasaan bersikap dan perilakunya. Dalam dokumen Permendiknas dikemukakan bahwa IPS mengkaji seperangkat peristiwa, fakta, konsep dan generalisasi yang berkaitan dengan isu sosial. Pada jenjang SD/MI mata pelajaran IPS memuat materi geografi, sejarah, sosiologi dan ekonomi. Melalui mata pelajaran IPS peserta didik diarahkan untuk dapat menjadi warga negara Indonesia yang demokratis, dan bertanggung jawab, serta warga dunia yang cinta damai.
Arah mata pelajaran IPS ini dilatarbelakangi oleh pertimbangan bahwa di masa yang akan datang peserta didik akan menghadapi tantangan berat karena kehidupan masyarakat global selalu mengalami perubahan setiap saat. Oleh karena itu, mata pelajaran IPS dirancang untuk mengembangkan pengetahuan, pemahaman, dan kemampuan analisis terhadap kondisi sosial masyarakat dalam memasuki kehidupan bermasyarakat yang dinamis.
Tujuan mata pelajaran IPS :
1.      Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan lingkungannya.
2.      Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin tahu, inkuiri, memecahkan masalah, dan ketrampilan dalam kehidupan sisial.
3.      Memiliki komitmen dan kesadaran dalam nilai-nilai sosial dan kemanusiaan.
4.      Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerja sama dan berkompetetisi dalam masyarakat yang majemuk, ditingkat lokal, nasional, dan global (Sapriya, 2011: 194-195).
Proses belajar mengajar pada tingkat sekolah dasar membutuhkan kesabaran dan kreatifitas antara guru dan siswa, karena ilmu pengetahuan sosial (IPS) merupakan ilmu pengetahuan yang bertujuan untuk mengembangkan sikap rasional tentang gejala-gejala sosial serta perkembangan kehidupan manusia pada masa lampau dan masa kini.Sulit rasanya menyampakan mata pelajaran IPS kepada anak usia Madrasah Ibtidaiyah jika tidak dibarengi dengan ketekunan, keuletan dan kesabaran serta strategi  yang tepat.
Pada proses pembelajaran IPS yang lumrah terjadi pada saat ini pada umumnya berpusat pada guru yang masih mengikuti kebiasaan dengan urutan yang dimulai guru dengan langsung memaparkan materi, selanjutnya mengevaluasi siswa melalui latihan soal. Selain itu juga, kurangnya variasi guru dalam penggunaan metode pembelajaran dalam  menyampaikan materi yang diajarkan. Guru hanya menggunakan metode ceramah dalam penyampaian materi, sehingga siswa kurang paham pada materi yang diajarkan. Guru tidak melibatkan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran sehingga membuat siswa merasa jenuh dan bosan.
Berkaitan dengan uraian permasalahan di atas, maka perlu dipikirkan bagaimana cara memperbaharui dan  memperbaiki pembelajaran IPS guna meningkatkan pemahaman siswa pada materi yang diajarkan baik dari segi strategi pembelajaran, metode pembelajaran maupun media pembelajaran yang digunakan. Salah satu solusi untuk mensiasati kelemahan dalam pembelaaran IPS adalah dengan menggunakan strategi pembelajaran kooperatif model group investigation (GI).
Strategi pembelajaran kooperatif model group investigation (GI) dikembangkan oleh Shlomo Sharan dan Yael Sharan di Universitas Tel Aviv, Israel. Secara umum perencanaan pengorganisasian kelas dengan menggunakan teknik kooperatif GI adalah kelompok dibentuk oleh siswa itu sendiri dengan beranggotakan 2-6 orang, tiap kelompok bebas memilih subtopic dari keseluruhan unit materi (pokok bahasan) yang akan diajarkan, dan kemudian membuat atau menghasilkan laporan kelompok. Selanjutnya, setiap keompok mempresentasikan atau memamerkan laporannya kepada seluruh kelas, untuk berbagi dan saling tukar informasi temuan mereka (Rusman, 2013: 220).
Penerapan strategi pembelajaran kooperatif model group investigation (GI) dalam pembelajaran, akan menuntun siswa dengan sendirinya termotivasi untuk belajar. Sebab pada dasarnya siswa akan belajar jika ada pengarahan atau bimbingan yang mengarahkan mereka harus belajar yang dalam hal ini peran dari guru itu sendiri sebagai fasilitator. Pemilihan dan penggunaan strategi yang baik oleh guru dalam pembelajaran akan menentukan dalam keberhasilan proses belajar mengajar. Implementasi  strategi pembelajaran kooperatif model group investigation (GI) lebih melibatkan siswa dalam kegiatan belajar yang aktif, siswa diharapkan mempunyai motivasi belajar yang lebih tinggi dan terus meningkat. Sehingga siswa dapat belajar dengan lebih mandiri, berfikir kritis dan kreatif dalam menyelesaikan tugas yang diberikan. Dengan munculnya motivasi intrinsik siswa merasa bangga menumbuhkan percaya diri karena dapat menyelesaikan pekerjaannya dengan baik, siswa akan lebih senang dan akan memberikan dorongan untuk selalu mengingat materi pelajaran yang telah disampaikan. Adapun mengingat dapat dikategorikan sebagai aktifitas belajar, apabila ia mengingat yang didasari atas kebutuhan serta kesadaran untuk mencapai tujuan belajar.
Dalam kenyataan di lapangan materi IPS lebih banyak hal-hal yang perlu dihafalkan oleh siswa, untuk itu diperlukan adanya strategi yang membantu siswa dalam memudahkan menghafal. Menurut penulis strategi pembelajaran kooperatif model group investigation (GI) tepat digunakan dalam pembelajaran IPS untuk membantu siswa menghafal.
Berdasarkan observasi pendahuluan yang penulis lakukan pada tanggal 1 Desember 2014, ditemukan bukti bahwa pembelajaran IPS dikelas V MI Muhammadiyah Kaligondang guru sudah menerapkan pembelajaran dengan strategi pembelajaran kooperatif model group investigation (GI). Pembelajaran dengan strategi pembelajaran kooperatif model group investigation (GI) menjadikan siswa lebih antusias dan semangat dalam mengikuti pembelajaran selain itu juga guru bisa lebih jauh mengeksplorasi kemampuan dan pengetahuan siswa. Melalui wawancara dengan Guru kelas V Ibu Watingah, S.Pd.I menyatakan bahwa prestasi pada mata pelajaran IPS cukup memuaskan dimana nilai rata – rata kelas V untuk IPS yakni 75,00 dan telah mencapai KKM 65,00. kemudian saat memberikan pelajaran IPS guru sering menggunakan strategi pembelajaran kooperatif model group investigation (GI). Dalam proses pembelajarannya guru membagi peserta didiknya kedalam beberapa kelompok, setelah kelompok terbentuk guru memberikan prosedur dan petunjuk yang harus dilakukan peserta didik untuk mendiskusikan pokok – pokok bahasan. Setelah selesai masing – masing perwakilan kelompok itu mempresentasikan hasil diskusinya didepan kelas untuk dilakukan evaluasi bersama – sama.
Penulis beranggapan bahwa pembelajaran dengan menggunakan strategi pembelajaran kooperatif model group investigation (GI) dapat meningkatkan hasil belajar, dari observasi pendahuluan yang dilakukan penulis didapat bahwa pembelajaran dengan menggunakan pola lama tanpa strategi pembelajaran kooperatif model group investigation (GI) yang selama ini digunakan kurang mampu meningkatkan prestasi belajar siswa (hasil wawancara dengan Watingah, S.Pd.I)
Dari uraian diatas, penulis merasa tertarik untuk melakukan penulisan tentang bagaimanakah implementasi strategi pembelajaran kooperatif model group investigation (GI) dalam pembelajaran IPS di MI Muhammadiyah Kaligondang Kecamatan Kaligondang Kabupaten Purbalingga dalam menciptakan suasana belajar yang merangsang siswa untuk aktif dan menimbulkan semangat belajar sehingga tujuan pembelajaran dapat dicapai dengan maksimal. Maka atas dasar inilah, penulis melakukan penelitian tentang “Implementasi strategi pembelajaran kooperatif model group investigation (GI) dalam pembelajaran IPS di MI MI Muhammadiyah Kaligondang Kecamatan Kaligondang Kabupaten Purbalingga Tahun Pelajaran 2014/2015”.
B.       Definisi Operasional
Untuk memperoleh gambaran yang jelas dalam memahami persoalan yang akan dibahas dan menghindari pengertian yang berbeda terhadap isi penelitian ini yang merupakan cerminan judul, penulis perlu untuk menegaskan istilah-istilah yang tepat dalam judul skripsi. Istilah-istilah tersebut adalah sebagai berikut:
1.    Implementasi
Implementasi adalah suatu proses penerapan ide, konsep, kebijakan atau inovasi dalam suatu tindakan praktis sehingga memberikan dampak baik berupa perubahan, pengetahuan, keterampilan maupun nilai dan sikap (Mulyasa, 2003: 93)
Penulis berpendapat bahwa implementasi adalah aktivitas, tindakan, atau adanya mekanisme suatu system yang sedang berlangsung. Implementasi bukan sekedar aktivitas, tetapi juga suatu kegiatan yang terencana dan untuk mencapai kegiatan. Sedangkan implementasi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah pelaksanaan, penerapan atau aktivitas guru dengan menggunakan strategi pembelajaran kooperatif model group investigation (GI).
2.    Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
Pengetahuan sosial merupakan suatu pendekatan terhadap hal-hal yang berkenaan dengan manusia dan masyarakat serta lingkungannya. Untuk jenjang SD/MI pengorganisasian materi pelajaran IPS menganut pendekatan terpadu (integrated), artinya materi pelajaran dikembangkan dan disusun tidak mengacu pada disiplin ilmu yang terrpisah melainkan mengacu pada aspek kehidupan nyata (factual/real) peserta didik sesuai dengan karakteristik usia, tingkat perkembangan berpikir, dan kebiasaan bersikap dan perilakunya. Dalam dokumen Permendiknas  dikemukakan bahwa IPS mengkaji seperangkat peristiwa, fakta, konsep dan generalisasi yang berkaitan dengan isu sosial. Pada jenjang SD/MI mata pelajaran IPS memuat materi geografi, sejarah, sosiologi dan ekonomi. Melalui mata pelajaran IPS peserta didik diarahkan untuk dapat menjadi warg negara Indonesia yang demokratis, dan bertanggung jawab, serta warga dunia yang cinta damai.
Arah mata pelajaran IPS ini dilatarbelakangi oleh pertimbangan bahwa di masa yang akan datang peserta didik akan menghadapi tantangan berat karena kehidupan masyarakat global selalu mengalami perubahan setiap saat. Oleh karena itu, mata pelajaran IPS dirancang untuk mengembangkan pengetahuan, pemahaman, dan kemampuan analisis terhadap kondisi sosial masyarakat dalam memasuki kehidupan bermasyarakat yang dinamis (Sapriya, 2011: 194-195).
3.    Strategi pembelajaran kooperatif model group investigation (GI)
Strategi pembelajaran kooperatif model group investigation (GI) dikembangkan oleh Shlomo Sharan dan Yael Sharan di Universitas Tel Aviv, Israel. Secara umum perencanaan pengorganisasian kelas dengan menggunakan teknik kooperatif GI adalah kelompok dibentuk oleh siswa itu sendiri dengan beranggotakan 2-6 orang, tiap kelompok bebas memilih subtopic dari keseluruhan unit materi (pokok bahasan) yang akan diajarkan, dan kemudian membuat atau menghasilkan laporan kelompok. Selanjutnya, setiap keompok mempresentasikan atau memamerkan laporannya kepada seluruh kelas, untuk berbagi dan saling tukar informasi temuan mereka (Rusman, 2013: 220)..
4.    MI Muhammadiyah Kaligondang Kecamatan Kaligondang Kabupaten Purbalingga
MI Muhammadiyah Kaligondang Kecamatan Kaligondang Kabupaten Purbalingga adalah sebuah lembaga pendidikan yang pengawasannya masih berada dalam pengawasan Kementrian Agama wilayah kabupaten Purbalingga. MI Muhammadiyah Kaligondang Kecamatan Kaligondang Kabupaten Purbalingga beralamat di Desa Kaligondang Rt 02 Rw 08 Kecamatan Kaligondang Kabupaten Purbalingga.
Dari definisi tersebut diatas, maka yang dimaksud dengan judul “implementasi Strategi pembelajaran kooperatif model group investigation (GI) dalam pembelajaran IPS di MI Muhammadiyah Kaligondang Kecamatan Kaligondang Kabupaten Purbalingga Tahun Pelajaran 2014/2015”. Adalah suatu penelitian lapangan tentang pelaksanaan aktivitas guru dalam pembelajaran aktif untuk dapat berdiskusi dan menyimpulkan sendiri pada mata pelajaran IPS di MI Muhammadiyah Kaligondang Kecamatan Kaligondang Kabupaten Purbalingga tahun pelajaran 2014/2015.
C.      Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka penulis rumuskan permasalahan sebagai berikut: “Bagaimana implementasi strategi pembelajaran kooperatif model group investigatin (GI) dalam pembelajaran IPS di kelas V MI Muhammadiyah Kaligondang Kecamatan Kaligondang Kabupaten Purbalingga tahun pelajaran 2014/2015.”
D.      Tujuan dan kegunaan Penelitian
1.      Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang diharapkan melalui penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan, menyajikan data keadaan yang sebenarnya yang terjadi di MI Muhammadiyah Kaligondang Kecamatan Kaligondang Kabupaten Purbalingga dan menganalisis dampak implementasi strategi pembelajaran kooperatif model group investigatin (GI) dalam pembelajaran IPS di kelas V MI Muhammadiyah Kaligondang Kecamatan Kaligondang Kabupaten Purbalingga.
2.      Kegunaan Penelitian
a.       Manfaat Teoritik
Melalui penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan atau informasi (referensi ) dan bahan pertimbangan dalam proses kegiatan belajar mengajar khususnya dalam Mata Pelajaran IPS untuk meningkatkan mutu pembelajaran.
b.      Manfaat Praktis
1.        Bagi Siswa
Dengan hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman dan kualitas siswa pada pembelajaran mata pelajaran IPS.

2.        Bagi Guru
Penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan sebagai referensi dalam mengembangkan penggunaan pendekatan atau strategi yang lebih bervariasi dalam pembelajaran sehingga dapat meningkatkan kualitas pembelajaran.
3.        Bagi Madrasah
Melalui penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat dan mendorong pihak madrasah agar bisa mengimplementasikan strategi pembelajaran kooperatif model group investigatin (GI) dalam berbagai mata pelajaran sehingga pembelajaran lebih bermakna.
4.        Bagi penulis
Melalui penelitian ini diharapkan dapat menambah dan memberikan pengalaman, kemampuan serta ketrampilan peniliti dalam mengaplikasikan ilmu yang telah didapat di bangku kuliah.
E.       Kajian Pustaka
Kajian pustaka merupakan uraian sistematis tentang keterangan yang telah dikumpulkan dari pustaka – pustaka yang berhubungan dengan penelitian dan mendukung arti pentingnya penelitian itu dilakukan serta untuk melacak teori – teori dan konsep – konsep yang ada. Artinya, apakah objek penelitian ini sudah atau belum ada yang meneliti. Hal ini perlu ditegaskan agar suatu penelitian jelas arahnya serta bagi penulis akan membantu dalam penelitian ini. Karena itu diperlukan adanya penggunaan referensi atau kepustakaan yang ada relevansinya dengan objek penelitian yang sudah dirumuskan oleh penulis. Adapun yang menjadi bahan tinjauan skripsi ini adalah:
Yang pertama buku karya Rusman (2013) yang berjudul Model-model Pembelajaran. Dalam buku ini dijelaskan beberapa hal tentang strategi pembelajaran kooperatif model group investigation (GI) yakni pada bab 7 yaitu Model Pembelajaran Kooperatif yang menjelaskan: Konsep Dasar Pembelajaran Kooperatif, Karakteristik Model Pembelajaran Kooperatif, Prinsip-prinsip Pembelajaran Kooperatif, Prosedur Pembelajaran Kooperatif, dan Model-model Pembelajaran Kooperatif yang salah satu diantaranya adalah model group investigation (GI).
Berikutnya adalah penelitian tentang Group Investigation  (GI) yang pernah dilakukan oleh Ari Irnawati Hidayah (Universitas Sebelas Maret, 2008) skripsinya berjudul Efektivitas Metode Pembelajaran Kooperative Group Investigation Dalam Mata Pelajaran Geografi Pada Kompetensi Dasar Kemampuan Menerapkan SIG Dalam Kajian Geografi di SMA Muhamadiyah 2 Gemolong Tahun Ajaran 2008/2009. Dalam pembahasannya Ari Irnawati  menitikberatkan pada sejauh mana efektivitas penerapan metode pembelajaran cooperative Group Investigation (GI) pada mata pelajaran Geografi di SMA Muhammadiyah 2 Gemolong, mulai dari perencanaan pembelajaran metode cooperative Group Investigation (GI) dan implementasinya.
Sedangkan yang akan penulis bahas adalah menggambarkan, menganalisis dan menyajikan data sebenarnya di lokasi penelitian dari perencanaan dan penerapan model pembelajaran cooperative Group Investigation  (GI) dalam pembelajaran IPS, serta faktor pendukung dan penghambat model pembelajaran cooperative Group Investigation  (GI).
Sedangkan persamaan kajian penelitian yang dilakukan oleh saudari Ari Irnawati Hidayah (2011) dengan penelitian yang dilakukan penulis yaitu sama – sama menelaah atau meneliti tentang strategi pembelajaran kooperative model Group Investigation  (GI).
Dan yang terakhir adalah penelitian tentang pembelajaran dengan strategi kooperatif yang dilakukan Irham Rohim (STAIN Purwokerto) yang berjudul Penerapan Strategi Pembelajaran Kooperatif pada Pembelajaran Bahasa Arab Siswa Kelas VIII MTs Ma’arif NU 1 Cilongok Tahun Ajaran 2010/2011. Pada skripsi ini menitik beratkan pada penggunaan beberapa model pembelajaran kooperattif dalam pembelajaran Bahasa Arab sedangkan yang akan penulis lakukan lebih pada pembelajaran kooperatif model group Investigation (GI) pada pembelajaran IPS.
Dari berbagai penulisan tersebut diatas, penulis tidak menemukan penelitian serupa dengan penelitian yang hendak dilakukan penulis yaitu penelitian dengan judul “Implementasi Strategi Pembelajaran Kooperative Model Group Investigation dalam Pembelajaran IPS di MI Muhammadiyah Kaligondang Kecamatan Kaligondang Kabupaten Purbalingga Tahun Pelajaran 2014/2015”.
F.       Metode Penelitian
1.         Jenis penelitian
Berdasarkan tempat penelitian atau lokasi sumber data berada, penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) yaitu suatu studi empirik dengan cara terjun langsung di lapangan penelitian yaitu tentang strategi pembelajaran kooperatif model group investigatin (GI) dalam pembelajaran IPS di MI Muhammadiyah Kaligondang Kecamatan Kaligondang Kabupaten Purbalingga Tahun Pelajaran 2014/2015.
Berdasarkan tujuannya jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif karena ditujukan untuk menggambarkan, menyajikan data keadaan sebenarnya yang terjadi di lokasi penelitian mengenai strategi pembelajaran kooperatif model group investigation (GI) dalam pembelajaran IPS serta menganalisanya.
Sedangakan berdasarkan data yang dikumpulkan dan diolah nantinya, penelitian ini merupakan peneltian kualitatif karena tidak menggunakan data statistik atau angka – angka teteapi dalam bentuk susunan kalimat.
2.         Lokasi Penelitian
Penelitian ini mengambil lokasi di MI Muhammadiyah Kaligondang Kecamatan Kaligondang Kabupaten Purbalingga yang terletak di Desa Kaligondang Rt 02 Rw 08 Kecamatan Kaligondang Kabupaten Purbalingga. Adapun alasan penulis melakukan penelitian di MI Muhammadiyah Kaligondang Kecamatan Kaligondang Kabupaten Purbalingga adalah:
a.         Guru mata pelajaran IPS telah melaksanakan strategi pembelajaran kooperatif model group investigatin (GI) dalam pembelajaran IPS.
b.        Madrasah Ibtidaiyah biasanya dipandang sebelah mata oleh kebanyakan masyarakat karena mereka menganggap bahwa mutu pendidikan di Madrasah Ibtidaiyah itu rendah sehingga mereka enggan menyekolahkan anaknya di MI, tetapi tidak dengan MI Muhammadiyah Kaligondang Kecamatan Kaligondang Kabupaten Purbalingga yang mampu bersaing dengan sekolah-sekolah yang lain.
c.         MI Muhammadiyah Kaligondang Kecamatan Kaligondang Kabupaten Purbalingga merupakan madrasah yang mempunyai fasilitas lengkap baik sarana maupun prasarana.
3.         Obyek Penelitian
Obyek penelitian adalah apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian yaitu strategi pembelajaran kooperatif model group investigatin (GI) dalam pembelajaran IPS kelas V di MI Muhammadiyah Kaligondang Kecamatan Kaligondang Kabupaten Purbalingga.
4.         Subyek Penelitian
Adapun yang menjadi subyek dalam penelitian ini adalah:
a.         Guru kelas V
Guru merupakan pelaksana kebijakan kurikulum yang melaksanakan proses pembelajaran dan sebagai evaluator (pelaksana evaluasi) langsung yang mengetahui secara detail tentang siswa. Adapun guru untuk pembelajaran IPS kelas V yaitu Ibu Watingah, S.Pd.I Melalui beliau penulis akan memperoleh data mengenai bagaimana implementasi strategi pembelajaran kooperatif model group investigatin (GI) dalam pembelajaran IPS pada sub pokok bahasan menghargai perjuangan para tokoh dalam mempertahankan kemerdekaan.

b.        Siswa
Jumlah siswa kelas V tahun pelajaran 2014/2015 yakni 22 siswa yang terdiri dari 8 siswi perempuan dan 12 siswa laki – laki. Melalui siswa diperoleh informasi tentang bagaimana tanggapan mereka terhadap pelaksanaan pembelajaran IPS dengan menggunakan strategi pembelajaran kooperatif model group investigation (GI).   
c.         Kepala madrasah
Kepala madrasah merupakan orang yang bertanggung jawab secara keseluruhan terhadap semua aktivitas pendidikan yang terjadi di MI Muhammadiyah Kaligondang Kecamatan Kaligondang Kabupaten  Purbalingga. Kepala MI Muhammadiyah Kaligondang Kecamatan Kaligondang Kabupaten Purbalingga yaitu Bapak Patna Tauris Kinantoro, S. Pd. melalui beliau penulis harapkan akan dapat memperoleh data – data yang berkaitan dengan sekolahan, berupa gambaran umum pelaksanaan pembelajaran di MI Muhammadiyah Kaligondang Kecamatan Kaligondang Kabupaten Purbalingga.
5.         Metode Pengumpulan Data
    Adapun metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah:
a.         Wawancara
Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal – hal dari responden yang lebih mendalam dan juga jumlah respondennya sedikit atau kecil ( Sugiyono, 2013: 194).
Metode wawancara yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah wawancara semiterstruktur, yakni wawancara membuat daftar pertanyaan yang bersifat global. Dalam hal ini maka mula – mula peneliti menanyakan serentetan pertanyaan yang sudah terstruktur, kemudian satu persatu diperdalam dalam mengorek keterangan lebih lanjut. Teknik wawancara jenis ini dipilih karena dinamikanya akan disesuaikan kesediaan subjek penelitian dan memungkinkan peneliti dapat mengungkap sisi lain dari subjek yang diteliti (pengalaman, cita – cita dll).
Sebelum melakukan wawancara, penulis melakukan beberapa langkah – langkah agar wawancara berjalan lancar, yaitu:
a.       Menentukan terwawancara (narasumber), dalam hal ini guru kelas V, siswa dan kepala madrasah.
b.      Meminta ijin dengan subjek penelitian dan membuat kesepakatan untuk menentukan waktu, tempat dan alat yang digunakan dalam wawancara.
c.       Menyusun materi wawancara yang nantinya sebagai panduan agar fokus pada informasi yang dibutuhkan.
Teknik wawancara ini digunakan untuk menanyakan data observasi dan juga digunakan untuk mengetahui kebijakan – kebijakan dalam pembelajaran.   
b.         Observasi
Teknik ini digunakan untuk menggali data – data mengenai kondisi fasilitas yang ada, persiapan sebelum pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, dan evaluasi pembelajaran. Sebagai teknik ilmiah, observasi dapat diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan terhadap data secara sistematis terhadap gejala yang sedang diteliti (Arikunto, 1993: 128).
Dalam observasi ini penulis menggunakan teknik observasi langsung, dimana penulis mengamati secara face to face dengan subjek penelitian yakni guru dan siswa. Teknik observasi demikian dipilih karena karakternya yang memungkinkan untuk dapat mengakrabkan penulis dengan subjek penelitian dan juga memperoleh pengalaman langsung dalam proses pembelajaran sehingga mampu menemukan hal – hal yang tidak terungkap dari informen dalam wawancara karena biasanya ada hal yang ditutup – tutupi.
c.         Dokumentasi  
Dokumentasi yaitu suatu metode untuk memperoleh informasi mengenai benda – benda tertulis seperti buku –buku, majalah, dokumen peraturan, catatan harian, dan sebagainya (Arikunto, 2002: 135).
Teknik ini penulis gunakan untuk memperoleh informasi dalam proses pembelajaran IPS dalam hal ini kaitannya dalam impelemntasi strategi pembelajaran kooperatif model group investigation (GI) di kelas V, RPP, dan silabus yang digunakan.
6.         Metode Analisis Data
Analisis data adalah proses mencari dan menyusun data secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data kedalam unit – unit, melakukan sintesa, menyusun kedalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun oleh orang lain (Sugiyono, 2013: 335).
Dari data yang penulis peroleh dan berdasarkan sifat penelitian ini yaitu deskriptif, maka untuk menganalisa data tersebut diatas penulis menggunakan analisis data yang bukan berupa angka tetapi data yang berupa keterangan – keterangan. Metode ini digunakan untuk menyajikan dan menganalisis data serta memberikan kesimpulan yang sesuai dengan fakta yang terjadi pada lokasi penelitian, dengan menggunakan analisis model Miles dan Huberman ynag meliputi langkah – langkah sebagai berikut:
a.         Data Reduction (Reduksi Data)
Data yang diperoleh dari lapangan jumlahnya cukup banyak, maka perlu dicatat secara teliti dan rinci. Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal penting, dicari tema dan polanya. Dengan demikian, data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya dan mencarinya bila diperlukan (Sugiyono, 2013: 247).
Tujuan penulis melakukan reduksi data yaitu untuk memilih hal –hal yang penting saja mengenai implementasi strategi pembelajaran kooperatif model group investigation (GI) dalam pembelajaran IPS di MI Muhammadiyah Kaligondang Kecamatan Kaligondang Kabupaten Purbalingga serta membuang hal – hal yang tidak diperlukan.

b.        Data Display (Penyajian Data)
Data yang telah terkumpul kemudian disajikan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart dan sejenisnya. Penyajian data akan memudahkan untuk memahami apa yang terjadi, merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa yang telah dipahami tersebut (Sugiyono, 2013: 249).
Data – data yang tersusun dengan benar dalam penyajian data memungkinkan penulis untuk menarik kesimpulan dengan benar juga. Penulis melakukan penyajian data yang telah direduksi dalam bentuk naratif.
c.         Conclusing Drawing (Verifikasi Data)
Langkah ke tiga dalam analisis data kualitatif adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara, dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukukng pada tahap pengumpulan data berikutnya. Dengan demikian kesimpulan dalam penelitian kualitatif mungkin dapat menjawab rumusan masalah yang diru,uskan sejak awal, tetapi mungkin saja tidak, karena seperti yang telah dikemukakan bahwa masalah dan rumusan masalah dalam penelitian kualitatif masih bersifat sementara dan akan berkembang setelah penelitian berada di lapangan (Sugiyono, 2013: 252).

G.      Sistematika Pembahasan
Sistematika penulisan merupakan sebuah kerangka atau pola pokok yang menentukan bentuk skripsi. Disamping itu, sistematika merupakan himpunan pokok yang menunjukan setiap bagian dan hubungan antara nagian – bagian skripsi tersebut. Untuk mempermudah dalam penyusunan, maka skripsi ini dibagi menjadi tiga bagian yaitu:
Pertama memuat bagian awal atau hal formalitas yang meliputi: Halaman Judul, Halaman Nota Pembimbing, Halaman Pernyataan Keaslian, Halaman Pengesahan, Halaman Motto, Halaman Persembahan, Kata Pengantar, Daftar Isi, Daftar Tabel, dan Daftar Lampiran.
Kedua memuat bagian inti terdiri dari lima bab antara lain : Bab I Pendahuluan yang terdiri dari Latar Belakang Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan dan kegunaan penelitian,  Kajian pustaka, Metode Penelitian dan Sistematika Penulisan Skripsi.
Bab II berisikan Landasan Teori, memuat konsep dasar strategi pembelajaran kooperatif model Group Investigation (GI) yang meliputi: pengertian Strategi Pembelajaran kooperatif model Group Investigation (GI), langkah – langkah Strategi Pembelajaran kooperatif model Group Investigation (GI), kelebihan dan kelemahan Strategi Pembelajaran kooperatif model Group Investigation (GI). Konsep dasar pembelajaran IPS yang meliputi: pengertian mata pelajaran IPS ruang lingkup mata pelajaran IPS di MI, fungsi dan tujua mata pelajaran IPS. Strategi Pembelajaran kooperatif model Group Investigation (GI) dalam Pembelajaran IPS meliputi: Perencanaan Strategi Pembelajaran kooperatif model Group Investigation (GI), Pelaksanaan Strategi Pembelajaran kooperatif model Group Investigation (GI), dan Evaluasi Strategi Pembelajaran kooperatif model Group Investigation (GI).
Bab III memuat metode penelitian meliputi jenis penelitian, sumber data, teknik pengumpulan data, dan teknik analisis data.
Bab IV berisi tentang bab yang mengurai Hasil Penalitian yang meliputi Penyajian Data (gambaran umum suasana pembelajaran, perencanaan Strategi Pembelajaran kooperatif model Group Investigation (GI), Pelaksanaan Strategi Pembelajaran kooperatif model Group Investigation (GI) ), analisis data (analisis Perencanaan Strategi Pembelajaran kooperatif model Group Investigation (GI), analisis pelaksanaan Strategi Pembelajaran kooperatif model Group Investigation (GI)) dan analisis Faktor Pendukung dan Faktor Penghambat.
Bab V bab Penutup yang terdiri dari: kesimpulan, saran-saran, dan Kata Penutup. Bagian akhir  terdiri dari Daftar Pusaka, Lampiran-lampiran, dan Daftar Riwayat Hidup Penulis.
Demikian sistematika penulisan yang penulis sajikan semoga dapat mempermudah dalam memahami rencana skripsi.
H.      Rencana Kerangka Skripsi
HALAMAN JUDUL
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN
HALAMAN NOTA DINAS PEMBIMBING
HALAMAN PENGESAHAN
HALAMAN MOTTO
HALAMAN PERSEMBAHAN
ABSTRAK
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL 
DAFTAR GAMBAR
       BAB I      PENDAHULUAN
A.       Latar Belakang Masalah
B.       Rumusan Masalah
C.       Definisi Oprasional
D.       Tujuan dan Manfaat Penelitian
E.        Kajian Pustaka
F.        Sistematika Pembahasan
       BAB II     STARTEGI KOOPERATIF MODEL GROUP INVESTIGATION (GI) PADA PEMBELAJARAN IPS
A.       Konsep Dasar Strategi Pembelajaran kooperatif model Group Investigation (GI)
1.        Pengertian Strategi Pembelajaran kooperatif model Group Investigation (GI)
2.        Langkah – langkah Strategi Pembelajaran kooperatif model Group Investigation (GI)
3.        Kelebihan dan kekurangan Strategi Pembelajaran kooperatif model Group Investigation (GI)
B.       Konsep Dasar Pembelajaran IPS SD/MI
1.        Pengertian Mata Pelajaran IPS SD/MI
2.        Fungsi Mata Pelajaran IPS SD/MI
3.        Tujuan Mata Pelajaran IPS SD/MI
4.        Ruang lingkup Pembelajaran IPS SD/MI
5.        Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar SD/MI
C.       Strategi Pembelajaran kooperatif model Group Investigation (GI) dalam Pembelajaran IPS
1.        Perencanaan Strategi Pembelajaran kooperatif model Group Investigation (GI)
2.        Pelaksanaan Strategi Pembelajaran kooperatif model Group Investigation (GI)
3.        Evaluasi Strategi Pembelajaran kooperatif model Group Investigation (GI)
BAB III METODE PENELITIAN
A.       Jenis Penelitian
B.       Sumber Data
C.       Teknik pengumpulan data
D.       Teknik analisis data
BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN
A.       Penyajian Data
B.       Analisis Data
C.       Faktor – Faktor Pendukung dan Penghambat
BAB V PENUTUP
A.       Kesimpulan
B.        Saran-saran
C.        Kata Penutup
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIAN – LAMPIRAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
















DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 1993. Prosedur penelitian, Jakarta: Rineka Cipta
________________. 2002.  Manajemen Pendidikan. Jakarta: Rhineka Cipta
Bahri Djamarah, Syaiful dan Aswan Zain. 1996. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta
Mulyasa, E. 2003. Kurikulum Berbasis Kompetensi, Konsep Karakteristik dan Impelementasi. Bandung: Remaja Rosda Karya
Rusman. 2013. Model – Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
Roestyah N.K. 2001. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta
Sapriya. 2011. Pendidikan IPS. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta
Sunhaji, 2009. Strategi Pembelajaran. Yogyakarta: Grafindo
UU 23 tahun 2003. Sisdiknas dan Peraturan Pemerintah RI Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan Pendidikan serta Wajib Belajar. Bandung. Citra Umbara
Sanjaya, Wina. 2006. Pembelajaran dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi. Jakarta: Fajar Interpratama Offset




0 komentar:

Posting Komentar