Pages

Jumat, 09 Oktober 2015

Penilaian Portofolio Pada Pembelajaran Bahasa Inggris

A.    PENDAHULUAN
            Pendidikan adalah proses membantu peserta didik agar berkembang secara optimal; yaitu berkembang setinggi mungkin, sesuai dengan potensi dan system nilai yang dianutnya dalam masyarakat. Pendidikan bukanlah proses memaksakan kehendak orang dewasa (guru) kepada peserta didik, melainkan upaya menciptakan kondisi yang kondusif bagi perkembangan anak, yaitu kondisi yang memberi kemudahan kepada anak untuk mengembangkan dirinya secara optimal.
            Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara (UU Sisdiknas Nomor 20 Tahun 2003: 2).
            Mengajar atau lebih spesifik lagi melaksanakan proses belajar mengajar bukanlah pekerjaan yang mudah dan dapat terjadi begitu saja tanpa direncanakan sebelumnya, akan tetapi mengajar itu merupakan suatu kegiatan yang semestinya direncanakan dan didesain sedemikian rupa mengikuti langkah-langkah dan prosedur tertentu. Sehingga dengan demikian pelaksanannya dapat mecapai hasil yang diharapkan dan tujuan yang telah ditentukan.
Bahasa Inggris merupakan salah satu mata pelajaran yang diajarkan pada jenjang sekolah dasar sampai dengan perguruan tinggi. Pada jenjang sekolah dasar/madrasah ibtidaiyah, mata pelajaran bahasa Inggris termasuk dalam komponen muatan lokal. Bahasa Inggris bertujuan membina keterampilan berbahasa dan berkomunikasi secara lisan dan tulisan untuk mempersiapkan siswa menghadapi perkembangan ipteks dalam menyongsong era globalisasi.
Oleh karena itu, penilaian pada mata pelajaran Bahasa Inggris itu harus benar-benar baik dan terencana.  Karena pembelajaran Bahasa Inggris berkaitan dengan beberapa aspek seperti aspek menulis (writing), membaca (reading), mendengar (listening) dan berbicara (speaking) dalam kehidupan peserta didik sehari-hari, tentunya tidak bisa diukur hanya dengan mengandalkan tes tertulis saja, melainkan perlu adanya format penilaian yang terpadu, efektif dan efisien.  Dan itu terdapat dalam Penilaian Berbasis Kelas (PBK) yang meliputi tes tertulis, tes perbuatan, pemberian tugas, penilaian kinerja (performance assessment), penilaian proyek, penilaian hasil kerja peserta didik (product assessment), penilaian sikap dan penilaian portofolio (Sumarna Surapranata dan Muhammad Hatta, 2004: 18).
Secara umum, portofolio merupakan kumpulan hasil karya  siswa atau catatan mengenai siswa yang didokumentasikan secara baik dan teratur.  Portofolio dapat berbentuk tugas-tugas yang dikerjakan siswa, jawaban siswa atas pertanyaan guru, catatan hasil observasi guru, catatan hasil wawancara  dengan siswa, laporan kegiatan siswa dan karangan atau jurnal yang dibuat siswa (Abdul Madjid dan Dian Andayani, 2005: 192).
Portofolio bukan hanya sekedar kumpulan hasil kerja siswa siswa yang sengaja dibuat siswa untuk menunjukkan bukti tentang kompetensi, pemahaman dan pencapaian dalam mata pelajaran tertentu.  Akan tetapi merupakan kumpulan informasi yang perlu diketahui oleh guru sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan langkah-langkah perbaikan pembelajaran, atau peningkatan belajar siswa.
Oleh karena itu melalui makalah ini penulis akan memaparkan tentang bagaimana menerapkan portofolio sebagai alat penilaian pada mata pelajaran Bahasa Inggris.
B.     PEMBAHASAN
1.      Pembelajaran Bahasa Inggris di SD/MI
Bahasa Inggris merupakan alat untuk berkomunikasi secara lisan dan tulis. Berkomunikasi adalah memahami dan mengungkapkan informasi, pikiran, perasaan dan mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi dan budaya. Kemampuan berkomunikasi dalam pengertian yang utuh adalah kemampuan berwacana, yakni kemampuan memahami dan/atau menghasilkan teks lisan dan/atau tulis yang direalisasikan dalam empat keterampilan berbahasa, yaitu mendengarkan, berbicara, membaca dan menulis. Keempat keterampilan inilah yang digunakan untuk menanggapi dan menciptakan wacana dalam kehidupan bermasyarakat. Oleh karena itu, mata pelajaran bahasa Inggris diarahkan untuk mengemangkan keterampilan-keterampilan tersebut agar lulusan mampu berkomunikasi dan berwacana dalam bahasa Inggris pada tingkat literasi tertentu.
Di SD/MI, mata pelajaran Bahasa Inggris termasuk dalam komponen muatan lokal. Artinya, setiap sekolah memiliki wewenang untuk menyelenggarakan pembelajaran Bahasa Inggris atau tidak. Namun, seiring dengan perkembangan dan teknologi, saat ini mata pelajaran Bahasa Inggris telah diselenggarakan di setiap SD/MI.
Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial dan emosional peserta didik dan merupakan penunjang keberhasilan dalam mempelajari semua bidang studi. Pembelajaran bahasa diharapkan membantu peserta didik mengenal dirinya, budayanya dan budaya orang lain (Depag, 2006:190). Hal tersebut berlaku juga bagi pembelajaran bahasa Inggris. Disisi lain, Bahasa Inggris berperan dalam perkembangan iptek di era globalisasi ini, yaitu sebagai sarana untuk memahami dan mempelajari setiap perkembangan pengetahuan baru yang datang dari berbagai penjuru dunia.
Penyelenggaraan pembelajaran Bahasa Inggris di SD/MI diharapkan mampu menciptakan lulusan yang memiliki kompetensi bahasa Inggris sebagai bekal untuk belajar bahasa Inggris di SMP/MTs. Kompetensi yang dimaksud adalah kompetensi atau kemampuan dalam bahasa Inggris untuk menunjang kegiatan kelas dan sekolah.
2.      Tujuan Bahasa Inggris
Mata pelajaran Bahasa Inggris di SD/MI bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan mengembangkan kompetensi berkomunikasi dalam bentuk lisan secara terbatas untuk mengiringi tindakan (language accompanying action) dalam konteks sekolah dan memiliki kesadaran tentang hakikat dan pentingnya bahasa Inggris untuk meningkatkan daya saing bangsa dalam masyarakat global (Depag, 2006:403).
3.      Pengertian Penilaian Portofolio
Menurut Abdul Madjid dan Dian Andayani (2005: 192) penilaian portofolio adalah suatu kaidah yang digunakan oleh guru untuk mengumpulkan bukti pencapaian peserta didik dalam satu masa tertentu. Sedangkan menurut Wina Sanjaya (2014: 269) penilaian portofolio atau Penilaian yang sebenarnya (authentic assessment ) adalah proses yang dilakukan guru untuk mengumpulkan informasi tentang perkembangan belajar yang dilakukan siswa. Penilaian ini diperlukan untuk mengetahui apakah siswa benar – benar belajar atau tidak, apakah pengalaman belajar siswa memiliki pengaruh yang positif terhadap perkembangan baik intelektual maupun mental siswa.
 
4.      Tahap – tahap Penilaian Portofolio
Penilaian portofolio merupakan bagian penting dalam proses pembelajaran yang dewasa ini menjadi salah satu alternatif pilihan penilai bagi guru. Proses penilaian portofolio sangat menentukan keberhasilan program pengajaran. Menurut Sumarna Surapranata dan Muhammad Hatta (2004: 100), pada umumnya penilaian portofolio terdiri atas delapan tahapan utama, yaitu : (a) Penentuan tujuan, (b) Penentuan isi portofolio, (c) Penentuan kriteria penilaian, (d) Penentuan format penilaian. (e) penentu koleksi (collection), (f) penentuan menyeleksi evidence (selection), (g) Refleksi (Reflection), dan (h) Hubungan (connection).
Adapaun tahap-tahap penilaian portofolio secara lengkap ada sebelas. Penjelasan masing-masing sebagai berikut :
a.       Penentuan tujuan portofolio
Hal yang paling utama dalam penilaian portofolio adalah adanya tujuan (purpose) yang dapat memudahkan dan memberikan arahan yang jelas dalam pencapaian sasaran pelaksanaan penilaian portofolio. Dalam hal ini pendidik harus menentukan tujuan portofolio, apakah untuk memantau proses pembelajaran (process oriented) atau mengevaluasi hasil akhir (product oriented) atau keduanya, apakah penggunaan portofolio untuk proses pembelajaran atau sebagai alat untuk penilaian. Selain itu perlu dipertimbangkan pula apakah portofolio akan diterapkan secara kelompok atau individu.
b.      Penentuan isi portofolio
Isi dan bahan penilaian portofolio mengacu pada tujuan yang telah ditetapkan. Isi portofolio haruslah menunjukan kemampuan peserta didik yang sesuai dengan standar kompetensi, kompetensi daasar, dan indikator pencapaian hasil belajar. Adapun berbagai bahan yang dapat dijadikan isi dalam berkas portofolio menurut Sumarna Surapranata dan Muhammad Hatta (2004 : 39) adalah :
(1)         Penghargaan tertulis, misalnya sertifikat mengikuti lomba matematika tingkat kelas, sekolah, kecamatan, kabupaten, propinsi maupun nasional.
(2)         Penghargaan lisan, guru mencatat penghargaan lisan yang diberikan peserta didik dalam kurun waktu tertentu.
(3)         Hasil kerja biasa dan hasil pelaksanaan tugas oleh peserta didik, misalnya buku tugas, buku PR, buku kerja, kliping, foto atau gambar.
(4)         Daftar ringkasan hasil pekerjaan, berupa buku catatan peserta didik
(5)         Catatan sebagai peserta dalam suatu kerja kelompok.
(6)         Contoh terbaik hasil pekerjaan, menurut pendapat guru dan peserta didik.
(7)         Catatan/laporan dari pihak lain yang relevan, antara lain dari teman atau orangtua.
(8)         Hasil rekapitulasi daftar kehadiran.
(9)         Hasil ulangan harian atau semester
(10)     Prosentase dari tugas yang selesai dikerjakan
(11)     Catatan pribadi
(12)     Daftar kehadiran
(13)     Persentase tugas yang telah selesai dikerjakan
(14)     Catatan tentang peringatan yang diberikan guru manakala peserta  didik melakukan kesalahan.
(15)     Audio visual
(16)     Video
(17)     Disket
c.       Kriteria penilaian portofolio
Penentuan kriteria dalam penilaian portofolio memiliki arti penting sebagai wujud nyata yang meyakinkan bahwa isi dan tujuan telah tersusun dengan sistematis. Sekain itu, kriteria penilain juga dapat memberikan peran dalam menjamin mutu pendidikan karena dengan kriteria yang tersusun rapi maka pelaksanaan penilaian menjadi jelas dan dapat dipertanggungjawabkan, sehingga akan membawa manfaat bagi perbaikan dan peningkatan mutu pendidikan. Karenanya dalam penyususnan kriteria ini harus memperhatikan aspek-aspek kemampuan peserta didik secara detail dan menyeluruh pada seluruh komponen, baik komponen kognitif, afektif serta psikamotor. Hal ini penting karena kriteria memberikan acuan atau landasan dalam mengungkapkan kelengkapan seluruh kompetensi peserta didik yang akan dinilai. Oleh karena itu, pendidik harus merumuskan kriteria penilaian portofolio yang mempertimbangkan hal-hal berikut (Sumarna Surapranata dan Muhammad Hatta (2004 : 121) :
(1)   Apa saja yang perlu dilakukan oleh peserta didik.
(2)   Bagaimana peserta didik melakukannya
(3)   Waktu yang diperlukan
(4)   Persyaratan yang perlu dimiliki
(5)   Sarana dan prasarana yang harus digunakan
d.      Format Penilaian Portofolio
Format penilaian portofolio merupakan penjabaran tertulis dari kriteria penilaian yang telah tersusun. Maksud penyusunannya adalah untuk menilai penerapan kemampuan peserta didik sesuai dengan standar kompetensi, kompetensi dasar, dan indikator pencapaian hasil belajar. Format penilaian portofolio dapat dijabarkan secara kualitatif (misalnya baik, cukup, kurang) maupun kuantitatif (misalnya dengan skala nilai 0-100,0-10,0-4). Contoh format penilaian portofolio disajikan dalam tabel berikut :


Tabel 1
Contoh Format Penilaian Portofolio Bahasa Inggris kelas IV MI
Kompetensi Dasar
       Merespon dengan   melakukan tindakan sesuai instruksi secara berterima dalam konteks kelas

Nama peserta didik : Nia
Tanggal : 26 Maret 2014
Indikator
PENILAIAN
Kurang Baik
Baik
Baik Sekali
·         Merespon dengan melengkapi dialog-dialog yang masih kosong





·     Nun Merespon dengan mewarnai gambar sesuai dengan apa yang didengar dari kaset/CD


·         Merespon dengan melengkapi dan memperagakan dialog


Dicapai melalui :
Komentar guru :
Nia sudah baik mempraktekkan dan merespon dialog
·         Pertolongan guru
·         Seluruh kelas
·         Kelompok kecil
·         Sendiri
Komentari Orang tua :




e.       Pengamatan dan penilaian portofolio
Tahapan berikutnya dalam penilaian portofolio adalah kegiatan mengamati dan menilai evidence yang peserta didik hasilkan. Artinya, evidence yang dimasukkan ke dalam portofolio harus diamati guru dan dinilai. Penilaian tidak hanya dilakukan oleh guru, tetap peserta didik juga turut terlibat.
Dalam pengamatan dan penilaian portofolio, guru bangsa saja meminta peserta didik untuk memberi komentar terhadap tulisan yang dihasilkannya. Guru bisa menyediakan penilaian diri (self assessment) dan kuesioner yang digunakan oleh guru maupun peserta didik. Penilaian diri ini berfungsi untuk melihat kriteria keterlibatan peserta didik sepenuhnya dalam proses pembelajaran yang sedang berlangsung karenanya secara nyata dapat terlihat bahwa peserta didik memiliki kemampuan (skill), pengetahuan (knowledge), dan keyakinan diri (confidence) untuk mengevaluasi proses yang sedang mereka hadapi maupun perkembangan terhadap hasil kerjanya secara mandiri.

f.       Koleksi
Apabila semua evidence telah dikerjakan peserta didik sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan dalam kurikulum, langkah selanjutnya adalah mengoleksi semua evidence. Dalam mengoleksi pertama, memastikan bahwa setiap peserta didik sudah memiliki berkas portofolio, kedua, sudah ditetapkan macam-macam bahan portofolio, ketiga, pelaksanaan pengumpulan bahan. Bahan yang dikumpulkan dalam portofolio bermacam-macam, tetapi pendidik harus dapat memilih yang perlu dan relevan saja. Pertimbangannya adalah pertama, mencari bahan yang dapat memberikan informasi mengenai gambaran perkembangan belajar yang dialami peserta didik. Kedua, perhatikan adanya bahan yang dapat memberikan informasi bermanfaat untuk bahan pertimbangan mengambil keputusan berkaitan dengan kurikulum dan pengajaran.
Setelah ditentukan dan dipastikan bahwa setiap peserta didik telah membuat dan memilih berkas portofolio, selanjutnya perlu ditentukan
pula :
(1) Cara mengumpulkan dan menyusun dalam berkas portofolio
(2) Tempat menyimpan
(3) Cara menyimpan
(4) Waktu pengumpulan (kapan dimulai, dan kapan berakhir).
g.      Seleksi
Seleksi adalah memilih hasil karya peserta didik yang terbaik, bisa dilakukan oleh peserta didik sendiri, kelompok atau bahkan atas bimbingan guru, dengan tetap mengacu pada kompetensi dasar dan indikator pencapaian hasil belajar yang terdapat dalam kurikulum. Dalam seleksi evidence yang perlu diperhatikan adalah : pertama biarkan peserta didik memilih evidence terbaik mereka, guru hanya sebagai fasilitator yang memberikan arahan/bimbingan dalam pemilihan evidence kedua buatlah kesepakatan tentang kriteria penilaian agar peserta didik mempunyai target sendiri untuk mencapai hasil yang optimal. Berkaitan dengan pelaksanaan seleksi portofolio ini, Stenmark (1991) seperti dikutip oleh Sumarnata dan Muhammad Hatta (2004: 175) mengemukakan bahwa hendaknya seleksi dapat diarahkan untuk meningkatkan partisipasi dan kepemilikan peserta didik serta pemdidik. Maksudnya, setelah peserta didik memilih dan menyatukan evidence dalam dokumentasi portofolio, maka mereka melengkapnya dengan alasan mengapa memilih evidence tersebut dan dikaitkan pula dengan indikator yang hendak dicapai. Kemudian pendidikan memberikan komentar/saran terhadap seleksi peserta didik tersebut.


h.      Refleksi
Tahapan ini membedakan dengan jelas antara portofolio dengan sekedar koleksi tugas-tugas peserta didik. Refleksi bisa dilakukan dalam bentuk tulisan, atau dalam bentuk lain. Dalam refleksi, peserta didik akan ditanya alasan mengapa mereka memilih evidence tertentu untuk dinilai, bagaimana membandingkan antara satu evidence yang dipilih dengan yang tidak dipilih, kemampuan dan pengetahuan khusus apa yang digunakan untuk memilih dan menghasilkan evidence tertentu, dan dimana atau kapan mereka dapat meningkatkan dan kemampuannya sebagai peserta didik dan lain sebagainya.
i.        Pertemuan
Pertemuan dalam penilaian portofolio ditunjukan agar diperoleh hasil penilaian yang objektif, jujur dan transparan. Pertemuan ini berupa diskusi antara guru dengan peserta didik untuk menentukan hal-hal yang menjadi objek penilaian, kriteria dan penilaian portofolio sendiri. Pelaksanaannya dapat bersifat formal maupun non formal sepanjang ditunjukan untuk memantau perkembangan yang telah dicapai oleh peserta didik. Pertemuan ini dapat melibatkan orang tua/wali peserta didik maupun teman satu kelompoknya.

j.        Sumber dan Pengorganisasian
Dokumen portofolio untuk setiap peserta didik bisa berjumlah cukup banyak, sehingga perlu penataan agar dokumen tersimpan dan tertata rapi sehingga tidak mudah rusak. Perataan dokumen dilakukan sebagai pemisahan berdasarkan jenis dokumennya, misalnya berdasarkan kelompok mata pelajaran. Dengan demikian, semula dokumen status mata pelajaran akan terkumpul dalam satu kelompok, baik lembar kerja, tugas mandiri, pekerjaan rumah, ulangan harian dan sebagainya. Kevin Olsen (1994) sebagai mana dikutipkan oleh Sumarna Surapranata dan Muhammad Hatta (2004 : 187) menyatakan ada 2 metode untuk mengorganisasikan portofolio evidence peserta didik. Pertama, guru dan peserta didik menempatkan seluruh evidence peserta didik  ke tempat tertentu misalnya di suatu sudut ruang, atau folder tertentu dalam lemari. Kedua, guru menseleksi semua evidence peserta didik yang akan dimasukkan ke dalam portofolio dokumentasi.  Pengorganisasian portofolio juga menjadi bagian  dari tugas peserta didik.  Caranya adalah dengan mencatat  seluruh hasil pembelajarannya dalam buku catatan  harian baik yang memiliki dokumen  fisik maupun tidak (misalnya menyanyi) sebelum dimasukkan ke bendel portofolio.


k.      Koneksi
Koneksi adalah tahapan paling akhir dalam penilaian portofolio.  Ada 2 hal yang perlu diperhatikan  dalam tahapan koneksi ini. Pertama, koneksi antara yang peserta didik hasilkan (evidence) dengan tujuan pembelajaran (kompetensi dasar dan indikator).  Hal ini bertujuan untuk menunjukkan bagaimana peserta didik menuangkan pengetahuan  dan kemampuannya. Kedua, koneksi antara evidence  dengan dunia luar, di luar kelas.  Tujuannya adalah untuk memperlihatkan evidence peserta didik pada dunia luar, sebagai sarana  dialog dengan dunia  luar (peserta didik lain, orang tua, masyarakat, komunitas lainnya) agar mendapat masukan atau gagasan  baru demi perbaikan pembelajaran dan evidence, sebagai media belajar berdebat serta untuk menambah pengalaman.

5.      Penilaian Portofolio pada Mata Pelajaran Bahasa Inggris

a.       Dokumentasi Penilaian Tes Formatif dan Sumatif

            Hal ini dilakukan oleh setiap peserta didik dengan mengumpulkan seluruh hasil tes ulangan  harian mulai dari ulangan harian  pertama hingga terakhir.  Berdasarkan pengumpulan ini akan terlihat materi (pokok bahasan) yang sudah dikuasai dan belum dikuasai oleh peserta didik.




Jenis Tes

No

Tgl

Pokok Bahasan

Nilai

Paraf Guru

Ket

Formatif (A)

1

-

Introduction

 

 

 

 

2

-

Greeting

 

 

 

 

3

-

Calendar

 

 

 

 

4

-

Time

 

 

 

 

5

-

Color

 

 

 

 

Jumlah

 

 

 

 

 

Rata-rata

 

 

 

 

Sumatif (B) Semester

1

Waktu Pelaksanaan

 

 

 

 

Jumlah

A dan B

 

 

 

 

Rata-rata

A dan B

 

 

 

 

 

 

b.      Dokumentasi Penilaian Tugas Terstruktur

            Hal ini dimaksudkan untuk mengarsipkan  seluruh tugas-tugas peserta didik berupa makalah, kliping, resume, ringkasan materi, hasil tugas pekerjaan rumah serta berbagai catatan lain yang telah ditentukan bersama antara pendidik dan peserta didik.

No

Jenis Tugas

Aspek Penilaian

Nilai

Paraf Guru

Ket

1

Mengerjakan  LKS tentang Greeting

Pemahaman:

Seberapa baik tingkat pemahaman siswa terhadap soal-soal yang dikerjakan

 

 

 

Argumentasi:

Seberapa baik argumen yang diberikan siswa dalam menjawab persoalan-persoalan dalam Lembar Kerja Siswa

 

 

 

Kejelasan :

·         Tersusun dengan baik
·         Tertulis dengan baik
·         Mudah dipahami

 

 

 

Informasi :

·         Akurat
·         Memadai
·         Penting

 

 

 

2.

 

Pemahaman :

Argumentasi :
Kejelasan :
Informasi :

 

 

 

3.

 

Pemahaman :

Argumentasi :
Kejelasan :

Informasi :

 

 

 

4.

 

Pemahaman :

Argumentasi :
Kejelasan :

Informasi :

 

 

 

Jumlah

 

 

 

 

Rata-rata

 

 

 

 

c.       Dokumentasi Perilaku Harian

            Dokumen yang dapat dikelompokkan dalam kategori ini misalnya tentang sikap siswa dalam mengikuti proses pembelajaran (contoh: keantusiasan siswa saat menerima pelajaran, keaktifan siswa dalam bertanya/menjawab pertanyaan), sikap siswa di kelas baik terhadap guru atau siswa yang lain, kerapihan, kedisiplinan, kemampuan bekerja sama di dalam kelas  dan lainnya.

No

Jenis Aktivitas

Skala Penilaian

Paraf Guru

Ket

A

B

C

D

E

F

G

1.

Antusias dalam menerima pelajaran

 

 

 

 

 

 

 

 

 

2.

Aktif bertanya dan menjawab guru

 

 

 

 

 

 

 

 

 

3.

Gemar membaca di perpustakaan pada saat jam istirahat

 

 

 

 

 

 

 

 

 

4.

Berpakaian rapi ke sekolah

 

 

 

 

 

 

 

 

 

5.

Berbicara sopan santun

 

 

 

 

 

 

 

 

 

6.

Bersikap ramah (menyebarkan salam)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

7.

Hubungan dengan guru

 

 

 

 

 

 

 

 

 

8.

Hubungan dengan siswa lainnya

 

 

 

 

 

 

 

 

 

9.

Agak bersifat egois dan individualistis

 

 

 

 

 

 

 

 

 

10.

Kurang menghargai pendapat orang lain (sedikit otoriter)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

C.    KESIMPULAN
Bahasa Inggris bertujuan membina keterampilan berbahasa dan berkomunikasi secara lisan dan tulisan untuk mempersiapkan siswa menghadapi perkembangan ipteks dalam menyongsong era globalisasi.
Oleh karena itu, penilaian pada mata pelajaran Bahasa Inggris itu harus benar-benar baik dan terencana.  Karena pembelajaran Bahasa Inggris berkaitan dengan beberapa aspek seperti aspek menulis (writing), membaca (reading), mendengar (listening) dan berbicara (speaking) dalam kehidupan peserta didik sehari-hari, tentunya tidak bisa diukur hanya dengan mengandalkan tes tertulis saja, melainkan perlu adanya format penilaian yang terpadu, efektif dan efisien. Dan itu terdapat dalam penilaian portofolio.
Portofolio merupakan kumpulan hasil karya  siswa atau catatan mengenai siswa yang didokumentasikan secara baik dan teratur.  Portofolio dapat berbentuk tugas-tugas yang dikerjakan siswa, jawaban siswa atas pertanyaan guru, catatan hasil observasi guru, catatan hasil wawancara  dengan siswa, laporan kegiatan siswa dan karangan atau jurnal yang dibuat siswa.
Penilaian portofolio terdiri atas delapan tahapan utama, yaitu : (a) Penentuan tujuan, (b) Penentuan isi portofolio, (c) Penentuan kriteria penilaian, (d) Penentuan format penilaian. (e) penentu koleksi (collection), (f) penentuan menyeleksi evidence (selection), (g) Refleksi (Reflection), dan (h) Hubungan (connection).
Penilaian portofolio pada mata pelajaran Bahasa Inggris terdiri dari : (a) Dokumentasi Penilaian Tes Formatif dan Sumatif, (b) Dokumentasi Penilaian Tugas Terstruktur dan (c) Dokumentasi Perilaku Harian.























DAFTAR PUSTAKA

Surapranata, Sumarna dan Muhammad Hatta, 2004, Penilaian Portofolio Implementasi Kurikulum 2004, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Madjid, Abdul dan Dian Andayani, 2005, Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi: Konsep dan Implementasi Kurikulum 2004,  Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Sanjaya, Wina. 2014. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan.Jakarta: Kencana Prenada Media



1 komentar:

  1. Makasih ini sangat bermanfaat, terutama bagi sekolah yang mau akreditasi. Kebetulan sekolah saya mau akreditasi.

    BalasHapus